4 tahun yang lalu beberapa bulan sebelum aku lulus, aku mengkritik beberapa guru lewat tulisanku atas dasar rasa benci dan dendam terhadap tidakan arogan mereka.Tulisan itu di muat dalam mading sekolah dengan nama samaran karena kepengecutanku waktu itu, walaupun sebagian guru dan teman kelas ku tahu siapa sebenarnya penulis pengecut itu. Aku tak menyaka tulisan itu masuk dalam rapat dewan guru dan menjadi perbicangan hangat selama bebrapa minggu. Banyak guru yang memberi tanggapan positif dari kritikanku dan mendukung langkah ku itu. Sebagian teman kelas ku mulai berani mengkritik guru pratikum yang dalam jam pelajaranya bermain soliter di computer ruang guru, atau teman belakang bangkuku yang mengkritik gaya guru sejarah yang mengajar hanya meninggalkan buku catatan untuk di tulis dipapan tulis oleh sekretaris kelas atau teman baiku yang menolak mentah-mentah zakat harus di sekolah yang akhirnya dipermalukan oleh opnum guru tersebut. SETELAH TULISAN ITU MUNCUL 3 TAHUN KEMUDIAN AKU SADAR BAHWA YANG AKU LAKUKAN ADALAH SALAH
Sabtu, 22 Mei 2010
KRITIK membangun dan menyempurnakan? COBA DIKAJI LAGI
kritikan yang banyak dianggap membangun dan menyempurnakan karya yang sering aku baca pada halaman pendahuluan buku paket pelajaran smp atau buku cerita lainnya rupanya tidak selamnya benar. hasilnya selama 4 tahun setelah muncul kritikan itu tidak ada perubahan sedikit pun dalam sistem pendidikan di sekolah itu. kritik adalah cemooh atau ketidak puasaan terhadap sesuatu yang dihasilkan seseorang. Kritik menjadikan rasa rendah diri dan putus asa bahkan mengurangi keyakinan atas usaha yang telah di lakukan. Kritik hampir sama pengaruh psikisnya terhadap pernyatahaan hinaan dan ucapan kotor terhadap orang yang baru membangun motivasi diri. kritikan akan mengena bagi mereka yang telah mendekati keberhasilan dan mereka yang tidak mudah redah diri. Lalu apa yang kita lakukan jika melihat seuatau pelayanan yang kurang puas ? jawabannya SARAN, aku lebih suka menyampaikan beberapa pilihan dan menguraikan beberapa akibat. Kemudian menyerahkannya utuk memutuskan sendiri. hal ini menurutku akan memberikan kemadirian dalam mengambil keputusan . menyodorkan data yang menjadi pertimbangan bagi mereka untuk memutuskan sendiri menurutku adalah jalan terbaik dari pada memvonis salah atau benarnya pendapat seseorang.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar