Seorang pemain profesional bertanding dalam sebuah turnamen golf.
Ia baru saja membuat pukulan yang bagus sekali yang jatuh di dekat lapangan hijau.
Ketika ia berjalan di fairway, ia mendapati bolanya masuk ke
dalam sebuah kantong kertas pembungkus makanan yang mungkin dibuang sembarangan oleh salah seorang penonton. Bagaimana ia bisa memukul bola itu dengan baik?
Sesuai dengan peraturan turnamen, jika ia mengeluarkan bola dari kantong kertas itu, ia terkena pukulan hukuman. Tetapi kalau ia memukul bola bersama-sama dengan kantong kertas itu, ia tidak akan bisa memukul dengan baik. Salah-salah, ia mendapatkan skor yang lebih buruk lagi.
Apa yang harus dilakukannya?
Banyak pemain mengalami hal serupa. Hampir seluruhnya memilih untuk mengeluarkan bola dari kantong kertas itu dan menerima hukuman.
Setelah itu mereka bekerja keras sampai ke akhir turnamen untuk menutup hukuman tadi.
Hanya sedikit, bahkan mungkin hampir tidak ada, pemain yang memukul bola bersama kantong kertas itu. Resikonya terlalu besar. Namun, pemain profesional kita kali ini tidak memilih satu di antara dua kemungkinan itu.
Tiba-tiba ia merogoh sesuatu dari saku celananya dan mengeluarkan sekotak korek api. Lalu ia menyalakan satu batangkorek api dan membakar kantong kertas itu. Ketika kantong kertas itu habis terbakar, ia memilih tongkat yang tepat, membidik sejenak, mengayunkan tongkat, wus, bola terpukul dan jatuh persis ke dalam lobang di lapangan hijau. Bravo! Dia tidak terkena hukuman dan tetap bisa mempertahankan posisinya. Smiley...!
Ada orang yang menganggap kesulitan sebagai hukuman, dan
memilih untuk menerima hukuman itu.
Ada yang mengambil resiko untuk melakukan kesalahan bersama kesulitan itu.
Namun, sedikit sekali yang bisa berpikir kreatif untuk
menghilangkan kesulitan itu dan menggapai kemenangan...
Read More......
Selasa, 17 Maret 2009
4 Alasan Untuk Sukses
Empat alasan seseorang menjadi sukses yang
akan disampaikan
berikut ini adalah versi Edward D'Bono. Beliau adalah
seseorang yang memfokuskan studinya pada bidang psikologi
kreativitas. Salah satu buku hasil karya beliau yang terkenal
adalah "Lateral Thinking".
Dalam buku tersebut, beliau bercerita tentang tak tik.
Dari hasil mencari beberapa kesamaan yang dimiliki oleh
orang-orang sukses, beliau menemukan empat alasan yang
mendorong seseorang menjadi sukses.
Pertama adalah "luck" (keberuntungan). Banyak masyarakat
yang beranggapan bahwa sukses terjadi karena kebetulan.
Menurut Edward D'Bono, memang ada orang sukses karena
mendapatkan keberuntungan. Misalnya, tiba-tiba mendapat
lotre senilai USD 1 juta (sekitar Rp 8,5 miliar) atau
menikah dengan orang yang sangat kaya. Bisa juga tiba-tiba
bisnis yang sedang digeluti mendapatkan order dalam
jumlah besar. Tiga contoh itu adalah kesuksesan karena kebetulan.
Kedua adalah "very talented" (sangat berbakat).
Seseorang menjadi sukses karena dia memang mempunyai
kapabilitas yang luar biasa di segala sisi. Salah satu
contoh konkritnya adalah Mozart. Dalam usia empat tahun
dia sudah mampu bermain piano dengan permainan yang luar
biasa bagus. Mozart ini adalah salah satu contoh orang yang
"very talented". Contoh lain adalah Richard Claiderman,
seorang pianis moderen yang juga sangat berbakat di bidangnya.
Di bidang olah raga salah satu contohnya adalah Tiger Wood,
seorang pemain golf yang very talented.
Ketiga adalah "you are on a growing business sector".
Anda sukses karena melakukan bisnis di sektor yang sedang
tumbuh pesat. Contohnya, orang-orang yang melakukan bisnis
komputer di tahun 1985-an kebanyakan relatif berhasil.
Orang yang berbisnis internet juga banyak yang
mendapatkan sukses.
Jika Anda melakukan bisnis di sektor yang sedang tumbuh,
kemungkinan untuk menjadi sukses akan lebih besar.
Keempat adalah "you are little bit mad". Anda harus
sedikit gila kalau ingin meraih sukses. Sedikit gila memang
tidak selalu menghasilkan hal negatif.
Read More......
akan disampaikan
berikut ini adalah versi Edward D'Bono. Beliau adalah
seseorang yang memfokuskan studinya pada bidang psikologi
kreativitas. Salah satu buku hasil karya beliau yang terkenal
adalah "Lateral Thinking".
Dalam buku tersebut, beliau bercerita tentang tak tik.
Dari hasil mencari beberapa kesamaan yang dimiliki oleh
orang-orang sukses, beliau menemukan empat alasan yang
mendorong seseorang menjadi sukses.
Pertama adalah "luck" (keberuntungan). Banyak masyarakat
yang beranggapan bahwa sukses terjadi karena kebetulan.
Menurut Edward D'Bono, memang ada orang sukses karena
mendapatkan keberuntungan. Misalnya, tiba-tiba mendapat
lotre senilai USD 1 juta (sekitar Rp 8,5 miliar) atau
menikah dengan orang yang sangat kaya. Bisa juga tiba-tiba
bisnis yang sedang digeluti mendapatkan order dalam
jumlah besar. Tiga contoh itu adalah kesuksesan karena kebetulan.
Kedua adalah "very talented" (sangat berbakat).
Seseorang menjadi sukses karena dia memang mempunyai
kapabilitas yang luar biasa di segala sisi. Salah satu
contoh konkritnya adalah Mozart. Dalam usia empat tahun
dia sudah mampu bermain piano dengan permainan yang luar
biasa bagus. Mozart ini adalah salah satu contoh orang yang
"very talented". Contoh lain adalah Richard Claiderman,
seorang pianis moderen yang juga sangat berbakat di bidangnya.
Di bidang olah raga salah satu contohnya adalah Tiger Wood,
seorang pemain golf yang very talented.
Ketiga adalah "you are on a growing business sector".
Anda sukses karena melakukan bisnis di sektor yang sedang
tumbuh pesat. Contohnya, orang-orang yang melakukan bisnis
komputer di tahun 1985-an kebanyakan relatif berhasil.
Orang yang berbisnis internet juga banyak yang
mendapatkan sukses.
Jika Anda melakukan bisnis di sektor yang sedang tumbuh,
kemungkinan untuk menjadi sukses akan lebih besar.
Keempat adalah "you are little bit mad". Anda harus
sedikit gila kalau ingin meraih sukses. Sedikit gila memang
tidak selalu menghasilkan hal negatif.
Langganan:
Postingan (Atom)